Senin, 25 Juli 2011

Tentang 21 Hari di Jl. Kawi (Prologue)

Senja di Pelabuhan Kecil (oleh Chairil Anwar)

Ini kali tiada yang mencari cinta
Diantara gudang, rumah tua, pada cerita
Tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
Menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
Menyinggung muram, desir hari lari berenang
Menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
Dan kini tanah dan air tidur hilang ombak
Tiada lagi. Aku sendiri. berjalan
Menyisir semenanjung, masih pengap harap
Sekali tiba diujung dan sekalian selamat jalan
Dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap



Bait puisi ini seakan mengoyak hatiku. Ini hari pertamaku berada di Banyuwangi setelah prajab berlalu. Rasanya? Jangan ditanya. Seperti ada sepi yang menusuk. Setelah semua keriaan berlalu. Keriaan yang dimulai pada 3 Juli 2011 pas jam 12. 

1 komentar:

  1. singgah sebentar di banyuwangi terasa masih bisa mencecap wewangian tapi samarsamar bau tak sedap berlegar menusuk hidungku
    mudahmudahan saja dikunjungan kedua... semerbak wangi saja.

    BalasHapus

Author

authorBanyuwangi the Sunrise of Java, Indonesia jalan - jalan, berbagi ilmu, berbagi pengalaman, karena dengan menulis kita belajar.
Learn More ?



Pengikut