Rabu, 13 April 2016

DOS AND DON’TS BERKERETA API

Moda transportasi kereta api, terutama kereta ekonomi, akhir - akhir ini menjadi favorit masyarakat. Bagaimana tidak, dengan tiket yang tergolong sangat terjangkau, penumpang Kereta Api sejak beberapa tahun terakhir mendapatkan layanan perjalanan yang sangat nyaman di kelasnya. Penumpang dapat menikmati perjalanan kereta api full AC di kelas ekonomi lokal sekalipuan, gerbong yang bersih dan harum dengan petugas kebersihan yang bersedia setiap waktu selama perjalanan, toilet dengan air mengalir lancar dan berbagai kenyamanan lainnya.
Tak ayal, kenyamanan ini kemudian mengundang antusiasme masyarakat untuk menggunakan Kereta Api untuk memenuhi kebutuhan transportasinya. Untuk memperoleh kenyamanan maksimal, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengguna moda transportasi kereta api. Tentu kenyamanan yang dimaksud di sini adalah kenyamanan bagi diri sendiri dan penumpang lain. Berikut beberapa daftar dos and don’ts-nya ala saya ya.

Dos: 
  • Rencanakan perjalanan Anda. Belilah tiket sebelum hari H keberangkatan. Sesuaikan tujuan dan jadwal dengan jenis kereta api yang tersedia. Tiket kereta api lokal dapat dipesan H-90 untuk kereta ekonomi AC dan kelas bisnis eksekutif dan H-30 untuk kereta api lokal. Tiket dapat dipesan di loket stasiun atau di kanal penjualan tiket KAI online yang tersedia di minimarket, situs penjualan tiket online dan web https://tiket.kereta-api.co.id/. Khusus untuk kereta api lokal, tiket hanya bisa dipesan di loket penjualan stasiun. Pembelian tiket di kanal penjualan online akan mengurangi panjangnya antrian di loket penjualan stasiun. 

antrian mengular di Loket Penjualan Stasiun Karangasem - Banyuwangi
  • Cetak tiket Anda sebelum proses boarding. Apabila Anda membeli tiket melalui jalur penjualan online, Anda harus mencetak terlebih dahulu tiket Anda. Masukkan kode booking yang telah Anda peroleh dari pembelian online ke dalam mesin cetak mandiri, lalu cetak. Pada beberapa stasiun yang belum memiliki mesin cetak mandiri, pencetakan dapat dilakukan di loket penjualan tiket.
ini mesin cetak madirinya
  • Datang ke stasiun setidaknya 30 menit sebelum keberangkatan kereta.
  • Persiapkan kartu identitas. Pada saat boarding, petugas akan memeriksa kartu identitas masing – masing penumpang sesuai dengan tiket yang dimiliki. Untuk menghindari proses boarding yang lama, persiapkan kartu identitas sebelum Anda mengambil antrian boarding.
  • Masuk ke dalam kereta api melalui pintu yang sesuai dengan nomor tempat duduk Anda. Jarang ada penumpang yang memperhatikan melalui pintu mana seharusnya mereka masik ke dalam gerbong. Di pintu - pintu gerbong, telah tertera peruntukan pintu tersebut bagi kursi nomor berapa saja. Tujuannya untuk menghindari ‘tabrakan penumpang’ di dalam gerbong.
  • keruwetan 'tabrakan' penumpang di dalam gerbong
di masing-masing pintu tertera nomor kursi terdekat
  • Duduklah sesuai dengan nomor bangku yang tertera di tiket Anda. Kesesuaian antara manifest penumpang dan kondisi riil akan membantu apabila terjadi hal – hal yang tidak diinginkan selama perjalanan berlangsung.
Don’ts
  • Datang ke stasiun mendekati jadwal keberangkatan kereta dalam kondisi belum memiliki tiket. Penjualan tiket Go-Show tutup 3 menit sebelum jadwal keberangkatan kereta api.
  • Membawa terlalu banyak barang ke dalam gerbong kereta. Ini akan membuat Anda kerepotan sendiri di dalam gerbong, dan tentu saja akan mengganggu orang lain. Saat ini PT. KAI telah menerapkan aturan bagasi maksimal 20kg per penumpang dengan dimensi tertentu. PT. KAI akan mengenakan cas biaya bagasi apabila barang tentengan melebihi jumlah yang dipersyaratkan.
  • Membawa benda berbau tajam ke dalam gerbong kereta. Meskipun saya pecinta durian, mencium baunya di dalam gerbong ber-AC spontan membuat mual. Itulah sebabnya petugas tak akan segan menurunkan durian yang dibawa oleh penumpang. Duriannya dikemanakan? Rejeki ground staff stasiun terdekat. Pernah mengalami, barengan penumpang yang membawa beberapa kilo daging durian Songgon yang tersohor lezatnya. Padahal sudah  ditempatkan dalam wadah kedap udara. Masih tercium baunya. Si ibu yang membawa hanya bisa cemberut ketika duriannya terpaksa diturunkan. Pernah juga terjadi, karena di gerbong menguar bau durian. Tak satupun seisi gerbong mengaku siapa yang telah membawa durian, polsuska (Polisi Khusus Kereta Api) lantas mengadakan razia. Selesai razia pada seluruh tas dalam gerbong, seorang ibu membuat pengakuan dengan tulusnya, “sebetulnya itu cuman kardusnya yang bekas dipake bawa durian, tapi saya takut diturunkan kalau ngaku” sontak seisi gerbong tertawa riuh dibuatnya.

Razia duren oleh polsuska
  • Membawa dan mengoperasikan hitter, penanak nasi, setrika dan lain-lain. Meskipun di tiap gerbong kereta saat ini telah tersedia sumber listrik yang bisa dipakai (biasanya untuk cas ponsel) tapi rasanya agak nganu jika di dalam kereta api ada aktifitas menanak nasi dan setrika baju. Perjalanan apa pindah kontrakan? 
kayaknya ada yang pernah mengoperasikan peralatan ini ke dalam gerbong
  • Jangan nyampah. Meski petugas kebersihan selalu bersiaga di dalam gerbong kereta api, kita harus menghargai jerih payah mereka untuk menjaga kebersihan gerbong. Di dalam gerbong, tersedia dua tempat sampah di masing – masing ujung gerbong. Selain itu, petugas kebersihan juga membagikan kantong plastik untuk tempat sampah.
Nah, ini dulu ya tips do and donts dalam berkereta api. Selamat menikmati perjalanan dengan kereta api.

*bukan posting buzzer*


2 komentar:

  1. Yg masuk KA sesuai gerbong, itu mah guwehhh banget. Maksudnya asal naik begitu kereta brenti gak pake lihat itu pintu dekat apa kagak dgn seat guweh.

    Tips tambahan: jangan lupa perhatikan arah/jurusan KA. Krn di beberapa stasiun ada nama KA yg sama dan jadwalnya juga berbarengan saat tiba di stasiun. *self experience: salah naik KA*

    BalasHapus
    Balasan
    1. sy dulu juga suka gitu,. terus hasilnya uyel2an di dalam kereta ^^

      kalo salah naik kereta sih kayaknya mb Rie emang jado jalah jurusan dg moda apa saja hahahha...

      Hapus

Author

authorBanyuwangi the Sunrise of Java, Indonesia jalan - jalan, berbagi ilmu, berbagi pengalaman, karena dengan menulis kita belajar.
Learn More ?



Pengikut