Rabu, 09 Mei 2012

Setahun di Banyuwangi. Ah sepertinya aku sangat menantikan hari ini. Tidak sabar untuk menulis semacam Flash back untuk tahun pertamaku tinggal di Bumi Blambangan.
Aku tiba di banyuwangi tepat setahun yang lalu untuk penempatan dinas di Unit Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan. Kota kecil di ujung timur Pulau Jawa. Hanya itu yang ada di benakku waktu itu, karena walau lahir dan di besarkan di Jember, yang bersebelahan dengan Banyuwangi, aku baru dua kali menginjak kaki di Kota berjuluk the Sunrise of Java ini. Tidak banyak yang kuketahui tentang kota kecil ini.
Ternyata, tinggal di tempat baru, bergabung dengan keluarga baru –Keluarga Besar Lab. Banyuwangi-  memiliki daya tarik tersendiri bagiku. 
geng ibu2 lab banyuwangi
Dua bulan pertama di sini aku tinggal di kontrakan, tinggal sendiri. Benar – benar sendiri. Banyak pergolakan batin yang kuhadapi disini. Hingga pada akhirnya aku berhasil berdamai dengan diriku sendiri. LPJ di Kawi adalah titik balik dari semua itu. Ada banyak hal yang kupelajari dan bisa kubawa pulang. Ada banyak hal untuk kusyukuri disini. Dan ada amanah Tuhan yang harus aku jaga disini.

Dan petualangan itupun dimulai.
Bali. Itu destinasiku yang pertama. Karena hingga hampir 27 tahun umurku waktu itu, aku belum pernah sekalipun menginjak pulau Bali. Orang bilang Bali itu selangkah saja dari banyuwangi. Ah, mereka salah. Bali itu jauuuuuhhhh..... #Denpasar maksudnya.  Masih 3 jam perjalanan dari Gilimanuk. Tapi terkadang aku iseng, naik Ferry untuk menyeberang ke Gilimanuk dan kembali lagi ke Ketapang. Tujuannya? Hahaha, aku pura2 menikmati perjalanan dengan kapal pesiar. Cukup menyenangkan dan menghibur.
pura segare rupek

Petualangan demi petualangan kemudian menjadi candu. Bukan lagi bertujuan untuk membunuh sepi, tapi menjadi semacam suntikan semangat untuk lebih mencintai kota ini.  Pernah satu kali aku tandem dengan tengan temanku, menyusur jalan perkebunan karet yang kami tak tahu kemana berujung. Ternyata jalan di perkebunan itu menuju ke track Kawah Ijen. Hanya sampai pos pertama, kami kembali karena matic yang kami kendarai sudah tak kuat menanjak lagi. Jackpot. Kami mampir ke peternakan lebah dan melihat langsung petani lebah memanen beepollen.

Tahun 2012 menjadi tahun yang sedikit sibuk. Dengan bertambahnya beban kerja, jadwal mider kesana kemari juga kian betambah. Setidaknya sebulan sekali aku harus ke Surabaya untuk urusan kedinasan. Menghirup peradaban. Demikian aku menamakan.  Tapi semakin aku sering ke Surabaya semakin aku mencintai Banyuwangi. Semakin aku menyambangi peradaban, semakin aku rindu untuk pulang ke Banyuwangi.  


Taman Kota a.k.a Alun - Alun Sritanjung


Dan hasratku untuk mengeksplorasi sudut demi sudut Banyuwangi seolah semakin menggebu (bahasakuuuu, ampun deeehhhhh!!!). 


Berkelana dari satu Taman Nasional ke Taman Nasional yang lain. 


Meru Betiri,


Alas Purwo, 

Baluran. 


Dari satu pantai ke pantai yang lain (masih penasaran dengan Pantai Lampon dan Pulau Merah). Dan menggali setiap sudut kota dan pedesaan yang memiliki daya tarik yang luar biasa. 


pantai yg.....

Ah satu lagi, ada amanah tambahan dari Tuhan untuk mengabdi di Dunia Pendidikan. Dunia yangsampai sekarang mewarnai mimpi2ku. 


bersama mereka yang muda kritis dan visioner, generasi merdeka


Tuhan itu Maha Baik. Saat aku butuh alasan untuk tetap bertahan disini, maka DIA memberi jauh lebih banyak dari sekedar alasan. 

6

Author

authorBanyuwangi the Sunrise of Java, Indonesia jalan - jalan, berbagi ilmu, berbagi pengalaman, karena dengan menulis kita belajar.
Learn More ?



Pengikut